Jangan suka ke Borobudur sebelum mencoba pengalaman seru di desa-desa wisata sekitarnya. Salah satu pengalaman itu adalah naik VW Safari berkeliling sebagian desa dan mencoba aktivitas wisata di sana. Rombongan berasal dari Atourin, startup di bidang pariwisata, menjajal wisata keliling desa wisata ini pada Rabu, 28 Agustus 2025. Perjalanan di mulai pagi hari berasal dari homestay Omahe Biyung di Desa Wisata Candirejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Desa ini berada kira-kira tiga kilometer di timur Candi Borobudur.
Spot Foto Randu Alas
VW Safari, yang terhitung sering disebut VW Camat, untuk keliling desa-desa wisata ini menarik perhatian dikarenakan warnanya yang cerah. Mustanir, pelaku wisata di Borobudur yang menyetir mobil, mengatakan bahwa ada ratusan mobil https://www.madanihotelmedan.com/ serupa di kira-kira Borobudur. Rutenya sanggup sesuai dikarenakan ada begitu banyak atraksi dan spot menarik di sana.
Perjalanan wisata kali ini bakal lewat lima desa wisata di dalam durasi dua jam. Total perjalanan kira-kira 18 kilometer. “Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Randu Alas di Desa Wisata Tuksongo, ini spot foto dengan latar perbukitan Menoreh,” kata Mustanir.
Tempat ini merupakan lapangan luas yang dikelilingi pohon. Tempat ini disebut dengan Randu Alas dikarenakan ada sebuah pohon randu raksasa di sana. Pada musim kemarau, pohon ini menggugurkan daunnya sehingga hanya berwujud ranting-ranting kering yang keluar estetik.
Namun, panorama utaman di lapangan ini bukankan pohon randu itu, melainkan perbukitan Menoreh di belakang lapangan. Setelah mobil-mobil diparkir di sedang lapangan, wisatawan diajak turun untuk berfoto dengan latar pohon-pohon tinggi di pinggir lapangan dan perbikitan Menoreh yang hijau memanjang. Cuaca sedang cerah. Langit yang biru dihiasi awan putih mengakibatkan panorama tambah indah.
Membatik di Desa Borobudur
Dari Randu Alas, wisata dilanjutkan menyusuri jalan-jalan desa yang mulus, melewati kebun-kebun masyarakat yang ditanami cabai, jagung, terong, dan ragam sayuran lainnya. Ini memang bukan kebun, melainkan sawah dikarenakan pada musim hujan lahannya bakal ditanami padi, kata Mustanir. Di antara tanaman-tanaman itu terihat puncak stupa Candi Borobudur. Sesekali mobil berpapasan dengan rombongan wisatawan, di antaranya turis asing, yang mengendarai sepeda atau berjalan kaki.
Tiba di Desa Borobudur, wisatawan diajak membatik di Rumah Batik Borobudur. Workshop sekaligus toko ini dikelola oleh sekelompok perempuan pembatik. Wisatawan yang menginginkan mencoba membatik bakal diberi kain putih berukuran kira-kira 40×40 cm yang telah ada sketsanya. Ada sebagian kompor kecil dengan wajan mini memuat malam atau lilin panas dan canting yang telah disiapkan. Sebelum memulai, keliru satu anggota group tempat tinggal batik itu, Nur Fatikah, mengimbuhkan sedikit teori membatik.
“Santai saja, sambil dinikmati. Pakai feeling, kalau amat dingin, lilinnya tidak sanggup jalan, sedangkan kalau amat panas bakal beleber,” kata dia sambil membuktikan caranya.